Mungkin sebagian masyarakat Indramayu masih banyak yang belum mengenal apa itu Gagak Winangsih.
Tetapi ada juga yang sudah mengenal Gagak Winangsih karena sudah ada
tugunya yang berdiri megah di jalur Pantura tepatnya Desa Sumuradem
Kecamatan Sukra Indramayu. Selain itu ada juga yang sudah menggunakan
stiker atau pin Gagak Winangsih yang kini mulai dijual di pasaran.
Tugu Gagak Winangsih yang berdiri kokoh di Jalur Pantura tersebut terbuat dari tembaga dan besi sebagai kerangkanya. Patung ini berukuran sekitar lebar 5 meter dan tinggi sekitar 3 sampai 4 meter, menggunakan bahan tembaga dengan ketebalan 1 mm.
Gagak Winangsih merupakan simbol atau lambang Pemerintahan
Dermayu atau Indramayu pada zaman dulu. Lambang tersebut digunakan
sebagai lambang dari suatau daerah yakni Dermayu saat itu masih menjadi
Kademangan atau Padukuhan Cimanuk kurang lebih pada tahun 1750-an.
Lambang ini sudah digunakan sejak Kademangan Dermayu yang waktu itu
dipimpin oleh Raden Arya Wiralodra III. Lambang Gagak Winangsih ini
terdiri dari seekor burung Gagak dan dibelakangnya ada Cakra Udaksana
senjata pusaka Indramayu dan tombak.
Burung Gagak merupakan burung yang gigih, oleh karena itu Gagak
mempunyai makna Sebagai kegigihan masyarakat pesisir yang hidup dan
menciptakan peradaban di Muara Sungai Cimanuk. Sementara Gagak Winangsih
diartikan Kebanggaan serta simbol wibawa, keberanian, hasrat dan
kemauan yang dilakoni dengan semangat, cinta dan kasih sayang. Demikian
diungkap Sadewo kepada kami.
Selain itu Gagak Winangsih juga menjadi simbol dedikasi dan
tanggungjawab 'Wong Dermayu' atau orang Indramayu dalam bekerja dan
berkarya. Seperti keinginan leluhur Indramayu yang telah menciptakan
lambang Pemerintahan dan negerinya sebagai penanda bahwa 'Dermayu' atau
Indramayu telah menjadi pedukuhan yang akan dikenal dan terkenal ke
seluruh dunia.
Sumber : bloggermangga.com